Kajian mengenai kondisi lahan gambut ini menggunakan beberapa sumber baik yang berupa atlas / peta tematik maupun citra satelit. Peta dan atlas yang digunakan antara lain (a) peta dan data ‘Atlas Sumberdaya Tanah Explorasi Indonesia’ skala 1:1000.000 (Puslitbang Tanah dan Agroklimat, 2000), (b) Peta Land System and land Suitability Irian skala 1:250.000 (RePPProT, 1986), (c) Peta Tanah Tinj…
Laporan hasil kajian lahan rawa gambut Pulau Sumatera dan Kalimantan ini terdiri dari 3 (tiga) buku yang ketiganya merupakan suatu kesatuan yang saling berkaitan. Buku 1 berupa Atlas yang berisikan himpunan peta-peta menggambarkan penyebaran lahan rawa gambut dan kandungan karbon di seluruh Sumatera, Buku 2 berisikan himpunan peta-peta menggambarkan penyebaran lahan rawa gambut dan kandungan ka…
Laporan hasil kajian sebaran lahan gambut di Kalimantan ini disertai dengan kajian lahan gambut di Sumatera serta gabungan dari keduanya. Kedua buku yang pertama disebutkan, disajikan dalam bentuk Atlas yang berisi himpunan peta-peta yang menggambarkan penyebaran lahan gambut dan kandungan karbon, sedangkan yang terakhir berisikan informasi mengenai kondisi fisik-kimia lahan rawa gambut dan cad…
Lahan gambut di Papua mempunyai tingkat kematangan ‘Fibrik’ (belum melapuk/ masih mentah), ‘Hemik’ (setengah melapuk), ‘Saprik (sudah melapuk/ hancur) dan/ atau campuran dengan salah satu atau ketiganya. Ketebalan gambut di Papua bervariasi mulai dari sangat dangkal (
Laporan hasil kajian lahan rawa gambut Pulau Sumatera ini terdiri dari 2 (dua) buku yang keduanya merupakan suatu kesatuan yang saling berkaitan. Buku 1 berupa Atlas yang berisikan himpunan peta-peta menggambarkan penyebaran lahan rawa gambut di seluruh Sumatera, sedangkan Buku 2 berisikan informasi mengenai faktor-faktor penyebab berubahnya luasan rawa gambut dan cadangan karbon di Sumatera da…