Tujuan ditulisnya buku ini adalah untuk memberikan suatu panduan sederhana pengenalan tumbuhan mangrove bagi mereka yang tertarik pada konservasi dan pengelolaan mangrove di Indonesia. Buku ini dibagi menjadi dua bagian: bagian pertama berisikan tentang gambaran umum mangrove (di dalamnnya tercakup habitat, manfaat, sebaran serta kebijakan/peraturan tentang mangrove di Indonesia), dan bagian ke…
Tujuan utama dari penulisan buku ini adalah untuk memberikan panduan mengenai cara-cara perbaikan kondisi/tata air di lahan gambut agar gambut terhindar dari kekeringan dan bahaya kebakaran sehingga kerusakan gambut dapat diminimalkan dan menjadikan usaha-usaha rehabilitasi (seperti penghijauan) di atasnya dapat berlangsung lebih baik. Buku ini merupakan perbaikan dari buku terdahulu yang telah…
Buku ini menyajikan panduan mengenai cara-cara penyekatan parit bersama masyarakat dalam rangka memperbaiki tata air di lahan gambut. Berbagai kegiatan penyekatan parit yang ditulis dalam buku ini diperoleh dari berbagai pengalaman penyekatan parit dan saluran yang telah dikerjakan di Kalimatan Tengah dan Sumatera Selatan atas fasilitasi Wetlands International - Indonesia Programme yang dibiaya…
Buku panduan ini ditulis dengan menggabungkan pengalaman pribadi, informasi dari literatur yang relevan, kearifan tradisional masyarakat, serta pengalaman para praktisi lapangan. Penulis berharap agar buku panduan ini dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak yang berkepentingan dengan kegiatan rehabilitasi di lahan gambut.
Dokumen ini terutama berisikan hasil pembelajaran restorasi gambut yang dilakukan di dalam Hutan Lindung Gambut Londerang dan Taman Hutan Raya Orang Kayo Hitam di Provinsi Jambi. Kedua lokasi tersebut mengalami kerusakan yang cukup parah akibat peristiwa kebakaran pada 2015. Pelaksana kegiatan restorasi gambut ini adalah WWF Indonesia dan Euroconsult Mott MacDonald (EMM). Kedua organisasi ini a…
Laporan ini diterbitkan dengan dukungan dari Program BRG REF. Isi dan pandangan yang diungkapkan di sini adalah sepenuhnya milik penulis dan tidak menjadi tanggung jawab Kementerian Luar Negeri Norwegia, Badan Restorasi Gambut dan UNOPS Indonesia.